CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 11 Maret 2008

bLacKhH hHoOOoleE

terbentuk ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan
seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri,
dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam
dengan kerapatan tak hingga dan volume nol
serta medan magnet yang amat kuat.


Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya

Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya.
Di surat Al Waaqi'ah, Allah mengarahkan perhatian pada masalah

Istilah "lubang hitam" pertama kali digunakan tahun 1969
oleh fisikawan Amerika John Wheeler.

ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap

Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam
disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil.
Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton [partikel cahaya].

Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa,
yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna "hitam", yang berarti tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian,
keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung,
melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya.

Selain gambaran tentang Hari Perhitungan,
ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini:
Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8)


Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa.
Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya.
Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam.
Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang,
dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah:
Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)